Empat Tahun Komnas FBPI (Press Release)


Para menteri anggota Komnas FBPI menyatakan komitmen terhadap pengendalian flu burung/avian influenza dan penyakit berpotensi pandemi dengan memperluas lingkup kerja Komnas FBPI dan melanjutkan program-program andalannya yang berhasil dengan merumuskan pembentukan sebuah lembaga koordinasi.

Ketua Pelaksana Harian Komnas FBPI menyimpulkan bahwa selama Komnas FBPI menjalankan mandatnya sejak 13 Maret 2006, ditemui beberapa tantangan yaitu upaya penanggulangan flu burung masih pada langkah-langkah kedaruratan, belum berkesinambungan.

Dilain sisi, kesadaran masyarakat dalam penanggulangan wabah penyakit meningkat, dalam bentuk laporan dini dan langkah-langkah pencegahan. Hal ini merupakan pembuktian bahwa penanggulangan penyakit adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat, dan swasta.Para menteri KIB II mengapresiasi kinerja dan prestasi Komnas FBPI (yang anggotanya merupakan jajaran menteri Kabinet KIB I) telah berhasil menurunkan angka kasus kematian manusia dari 45 kasus meninggal tahun 2006 menjadi hanya 19 kasus meninggal tahun 2009 dan kasus pada unggas, yang pada tahun 2004 terjadi sekitar 5 juta unggas mati, sementara di tahun 2009 hanya terjadi sekitar 50 ribu unggas mati karena flu burung.

Di ujung masa tugasnya, Komnas FBPI berhasil membebaskan Propinsi Kalimantan Barat dari status endemis flu burung.

Untuk itu Komnas FBPI merekomendasikan:
  1. Penanganan Flu Burung tetap perlu dilanjutkan bersama dengan pengendalian zoonosis lainnya secara keseluruhan. Untuk itu, perlu dibentuk Komite Nasional Zoonosis (Komnas Zoonosis) melalui Peraturan Presiden, sebagai suatu badan yang berada di Kementerian Pertanian dengan operasionalisasi tugas tetap berkoordinasi dengan kementerian-kementerian terkait khususnya yang berada dalam koordinasi Kementerian Koordinasi Bidang Kesejahteraan Rakyat.
  2. Untuk melanjutkan tugas-tugas mengenai Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influenza, diusulkan agar tugas tersebut berada dalam tanggung jawab Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang juga dalam koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat.
  3. Perlu dipromosikan pemikiran-pemikiran dan pendekatan sistim kesehatan terpadu diikuti langkah-langkah konkrit yang mengintegrasikan pemahaman atas saling keterkaitan antara kesehatan manusia – kesehatan hewan dan kesehatan lingkungan dengan mengikutsertakan para ahli dari berbagai bidang ilmu, termasuk ilmu sosial dan lingkungan hidup.
Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

Dian Argarini
Bidang Komunikasi Komnas FBPI

Email: komunikasi.fbpi@gmail.com
HP: 0817788025
Website: www.komnasfbpi.go.id, www.fluburung-indo.blogspot.com
Twitter: @infoflu

Tidak ada komentar: