Indonesia calls ASEAN countries to step up pandemic response

Bangkok, June 22, 2009-- Indonesia calls for members of Southeast Asia countries to step up vigilance and response over influenza pandemic that are currently striking the world.

"Even though we are at level 6 of pandemic influenza, for most people life goes on as usual," said Dr.Bayu Krisnamurthi, the Indonesian head delegates for the 2nd meeting of the ASEAN Technical Working Group on Pandemic Preparedness and Response (ATWG PPR) in Bangkok, Thailand.

He said the complacency to the pandemic alert could harm ASEAN members' efforts to strengthen response actions and mainstreaming pandemic influenza among politicians within the Southeast Asian countries. The lack of political commitments could affect the capacity of government's institutions to face pandemic due to lack of support and funding.

Dr. Krisnamurthi delivered the speech as Indonesia is handing over its chairmanship of the ATWG PPR to Thailand at the three-day meeting that is also attended by donor countries and United Nations agencies.

During the chairmanship, Indonesia led the group in overcoming challenges face in strengthening ASEAN's capacity in coping with pandemic.

"We served the chairmanship by providing support, narrowing the gap among member states, mainstreaming pandemic preparedness as well as conducting various studies and exercises," Dr. Krsinamurthi said.

Praises and compliments came from other regional groupings and UN main body for pandemic influenza, UNSIC.

"ASEAN initiatives are highly appreciated and consider as an excellent example of real international cooperation in pandemic preparedness response," he said.

Dr. Bainpheng Philavong of the ASEAN Secretariat said his office received many acknowledgements of the grouping's activities and initiatives.

Dr. Krisnamurthi's call also came amid Malaysia's, Singapore's and Thailand's challenge in facing the outbreaks of A H1N1 in their soils.

Thailand Health Ministry's Director General of Disease Control Somchai Chakrabhand said pandemic flu would not only cause illnesses, but has affected public lives, such as schools closures and public services.

"Furthermore, impact in one country, means impact in another country. Therefore, cooperation is vital," said Mr. Chakrabhand, adding that his government has been facing the outbreak for two months.

Dr. Krisnamurthi proposed that the next working period ATWG PPR should take into account the role of community awareness, non-health sector's preparedness and highlighted the pivotal role of communication.

"So one day, all ASEAN member states will have the compatible protocol and standards operating procedures in the event of pandemic," he told the meeting.

Sosialisasi Pandemi Influenza di TKLB Santi Rama

Atas permintaan salah satu orang tua murid, Komnas FBPI melakukan sosialisasi pencegahan penularan flu burung dan flu H1N1-2009 di TK Santi Rama. TK Santi Rama berada dibawah naungan yayasan Santi Rama, merupakan sekolah luar biasa untuk anak tuna rungu.

Sosialisasi ini dilaksanakan dalam acara wisuda dan pentas seni PAUD Santi Rama tahun pelajaran 2008-2009 tanggal 16 Juni 2009. Murid TK Santi Rama yang berjumlah 100 orang mendapatkan taskit yang berisi topi anak yang berbentuk ayam, stiker tanggap flu burung, dan leaflet pencegahan flu H1N1-2009.

Pengetahuan tentang pencegahan penularan flu harus dimiliki oleh setiap orang, tidak terkecuali anak dengan keterbatasan. Oleh karena itu, orang tua juga harus mempunyai pengetahuan yang memadai agar dapat mengajarkan anaknya. Dengan pertimbangan hal itulah Komnas FBPI melakukan sosialisasi di TK ini.

Indonesia Siaga Hadapi Pandemi

Jakarta, 12 Juni 2009 – Indonesia menyatakan siaga menghadapi fase 6 (enam) pandemi yang diumumkan Kamis (11/6) oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).

WHO menaikkan fase kedaruratan setingkat lebih tinggi dari sebelumnya fase 5 menjadi fase 6 (full pandemic) karena telah terjadi peningkatan kasus sebanyak 2441 orang dalam 2 (dua) hari sejak selasa (9/6) dan dilaporkan 74 negara serta lebih dari 27000 kasus terkonfirmasi kasus H1N1 2009.

WHO menekankan bahwa peningkatan status pandemi tersebut tidak berarti bahwa virus H1N1 2009 menjadi lebih mematikan, juga tidak berarti bahwa manusia menjadi lebih mudah tertular.

Walaupun Indonesia sampai saat ini masih belum ada kasus terkonfirmasi H1N1 2009, namun pemerintah melalui Departemen Kesehatan sebagai instansi terdepan telah siap untuk menghadang masuknya penyakit tersebut ke Indonesia. KOMNAS FBPI akan memberikan dukungan sepenuhnya dalam mengkoordinasikan sektor non kesehatan.

Sesuai dengan Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influenza pada Fase 6, Indonesia menyiagakan langkah-langkah sebagi berikut:
1. Peningkatan proses pemeriksaan diseluruh pintu masuk, khususnya bandara/pelabuhan yang tinggi tingkat kunjungan wisata dari negara tertular.
2. Intesifikasi sosialisasi mengenai Business Continuity Plan ke perusahaan sebagai upaya meminimalisir kepanikan dari pemberitaan yang beredar.
3. Mengaktifkan rencana kesiapsiagaan dan Respon Menghadapi Pandemi Influenza (NIPPRP).
4. Mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan sesuai dengan NIPPRP termasuk mengkoordinasikan sektor non kesehatan untuk langkah-langkah lebih lanjut

Pesan Pemerintah selalu Ambil Tindakan TEPAT (TEtap tenang, PAhami penyakit flu, dan Tanggap terhadap perubahan situasi)

link download dokumen:
1. http://www.scribd.com/doc/16347537/Media-Release-Pandemi-Influenza-12-Juni-2009eng
2. http://www.scribd.com/doc/16347535/Media-Release-Pandemi-Influenza-12-Juni-2009ind

Indonesia dan Dunia Bertemu Membahas Kesiapsiagaan Pandemi Global

Jakarta, 9 Juni 2009 – Pemerintah Indonesia menghadiri pertemuan atas undangan Pemerintah Inggris untuk membangun kesiapsiagaan respon global pandemi influenza.

Bayu Krisnamurthi dari Indonesia pada hari Senin (8/6) telah memberikan presentasi pembukaan (keynote speech) bersama Wakil Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) Dr. David Nabarro mengenai kesiapsiagaan dunia menghadapi pandemi global pada hari Senin (8/6). Pertemuan bertajuk "Respon Pandemi Global: Peningkatan Koordinasi Dunia Internasional" dilaksanakan mulai hari Senin (8/6) sampai dengan Rabu (10/6) di Wilton Park, Steyning, West Sussex, Inggris memandang pengalaman Indonesia, baik dalam lingkup nasionalnya maupun dalam kaitannya dengan posisi Indonesia sebagai Ketua ASEAN Technical Working Group on Pandemic preparedness dipandang penting untuk menjadi salah satu referensi kesiap siagaan global.

“Kami sadar bahwa tidak ada satupun negara di dunia ini yang sangat siap mengahadapi pandemi influenza, namun kesiapsiagaan Indonesia saat ini sudah sangat jauh lebih matang dibandingkan saat Flu Burung pertama kali merebak di Indonesia, empat tahun yang lalu,” ujar Ketua Harian Komnas FBPI Bayu Krisnamurthi,saat memberikan pidato di hadapan para peserta pertemuan.

Pertemuan ini memberikan peluang yang penting kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap kesiapsiagaan menghadapi pandemi, baik nasional maupun antar negara dan internasional, untuk merumuskan dan mendefinisikan bagaimana strategi koordinasi, respon, dan perencanaan pandemi pada level global dan regional dan upaya-upaya meningkatkan strategi tersebut dapat ditingkatkan.

Pertemuan akan menekankan pentingnya sistem koordinasi dan jaringan yang lebih baik, yang juga perlu melibatkan sektor swasta dan organisasi non pemerintah ini . Pertemuan juga mendalami bagaimana merumuskan upaya dunia internasional memperbaiki perencanaan pandemi untuk lintas sektor, kesehatan dan non kesehatan.

Pertemuan ini diikuti oleh sekitar 45 (empat puluh lima) pelaku kunci dalam penanggulangan kesiapsiagaan menghadapi Pandemi Influenza, yang yang diantaranya berasal dari Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), Bank Dunia, dan negara-negara yang berperan aktif dalam kesiapsiagaan menghadapi pandemi Influenza,serta lembaga non pemerintah internasional.

Aksi 100% Bersih Tanggap Flu Burung, Padalarang



Aksi 100% Bersih di Padalarang, 7 Juni 2009 merupakan kegiatan ketiga community event yang dikembangkan CBAIC (Comunity Based Avian Influenza Control - USAID Project) setelah sebelumnya dilaksanakan di Alun-alun Malangbong, Garut (17 Mei 2009) dan di Alun-alun Banjaran, Kabupaten Bandung (31 Mei 2009).

DI acara ini tersedia beberapa stand untuk kegiatan interaktif diantaranya: Kontes 100% Aksi Bersih; Konsultasi 100% Aksi Bersih; Permainan Lempar Ayam; Permainan Lingkaran Ayam, dll.

Program ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap ancaman penyebaran virus avian influenza dan untuk menggiatkan upaya pencegahan dan penanggulangan melalui pemberdayaan masyarakat. Kapasitas pemerintah Indonesia dalam melaksanakan kegiatan komunikasi, informasi dan edukasi terbantu dengan kerjasama kelembagaan bersama CBAIC.

Komitmen Pemerintah Daerah juga merupakan kunci keberhasilan pengendalian penyakit ini. Dengan kehadiran Bupati Bandung Barat, menunjukkan keseriusan Pemerintah Daerah untuk membebaskan wilayah Bandung Barat dari penyebaran virus avian influenza dan mensosialisasikan perilaku hidup bersih dan sehat.

Kegiatan Masyarakat “Aksi 100% Bersih”, Banjaran-Kabupaten Bandung


Pada tanggal 31 Mei 2009, Komnas FBPI bersama CBAIC menyelenggarakan kegiatan masyarakat “Aksi 100% Bersih”.

Aksi 100% Bersih di Kecamatan Banjaran merupakan kegiatan ke-2 dari tiga community event Aksi 100% Bersih, setelah sebelumnya di Alun-alun Malangbong, Garut (pada 17 Mei 2009) dan kegiatan terakhir akan dilaksanakan di Lapangan Kota Parahyangan, Padalarang (pada 7 Juni 2009).

Dalam acara ini ditampilkan Simulasi peragaan praktik beternak, penanganan unggas di pasar, dan pengolahannya dari peternak sampai konsumen. Disamping itu, ada beberapa games menarik untuk masyarakat

Sejak 2008 – 2009, CBAIC memaksimalkan kegiatan pemberdayaan relawan desa dan masyarakat yang terspesifik di wilayah Jawa Barat. Melalui kegiatan ini, diharapkan kesadaran masyarakat untuk mempraktikkan perilaku bersih dalam beternak dapat meningkat, terlebih bila diberikan melalui acara yang menghibur.

Sosialisasi Tanggap Flu Burung Murid TK dan SD Bali

Pada tanggal 19 Mei 2009, Komnas FBPI bekerja sama dengan Himpunan Alumni IPB melakukan sosialisasi tanggap flu burung pada murid TK dan SD di Bali. Tujuan dilaksanakannya sosialisasi ini adalah untuk mengenalkan bahaya flu burung dan cara pencegahannya agar anak-anak dapat turut berpartisipasi dengan meneruskan pesan yang didapat pada orang-orang sekitar mereka.

Kesadaran terhadap bahaya flu burung dan kesiapsiagaan masyarakat harus dibangun sedini mungkin, hal itulah yang menjadi dasar kegiatan ini dilakukan. Peserta sosialisasi ini adalah murid TK dan SD Denpasar Children Center dan SD No.8 Dauh Puri Denpasar yang berjumlah 400 anak. Sosialisasi ini mendapat tanggapan yang sangat meriah dari para murid dan guru. Mereka mengatakan bahwa kegiatan ini memberikan pengetahuan baru dan baru pertama kali dilakukan disana.