Penyakit MERS atau Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS‐CoV) ada sejak tahun 2012. Dari data yang kami dapatkan sudah ada 254 kasus terkonfirmasi dengan 93 kematian. Dari keseluruhan kasus, yang terbanyak berasal dari negara-negara Timur Tengah seperti Saudi Arabia, Yordania, Kuwait, Oman, Qatar, dan Uni Emirat Arab. Sisanya dari negara-negara seperti Perancis, Jerman, Yunani, Italia, Inggris, Tunisia, Malaysia dan Filipina. Dari negara kita sudah ada pula korban jiwa, namun tercatat meninggal di Saudi Arabia.
Analisa Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa sebagian besar kasus yang terjadi melalui penularan antar manusia dan mengenai adanya penularan antara hewan ke manusia masih dalam penyelidikan.
Gejala MERS
Gejala MERS adalah seperti flu, infeksi pernapasan dan paru, batuk, demam, sesak napas dan pneumonia. Walaupun gejala-gejala tersebut adalah umum, namun, penting bagi pasien untuk cepat melaporkan kepada petugas kesehatan dan memperoleh perawatan terlebih setelah bepergian dari negara-negara Timur Tengah.
Waspada dan Pencegahan
Tindakan yang sangat penting dilakukan untuk mencegah penyebaran MERS yaitu meningkatkan kewaspadaan para petugas kesehatan, antara lain:
- Memastikan kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan untuk menyediakan perawatan untuk pasien yang diduga atau dikonfirmasi terinfeksi MERS.
- Mengambil tindakan yang tepat untuk mengurangi risiko penularan virus dari pasien yang terinfeksi kepada pasien lain, petugas kesehatan dan pengunjung.
- Melaksanakan standar prosedur operasional yang konsisten dalam penanganan pasien yang memiliki gejala ringan atau gejala khusus MERS.
- Melakukan pengawasan dini dan monitoring pada mobilitas manusia yang bepergian ke negara-negara yang terkonfirmasi MERS.
- Terus mensosialisasikan tentang penyakit MERS dan pencegahannya kepada masyarakat secara umum dan kepada orang-orang yang akan bepergian ke negara-negara berisiko seperti jemaah haji dan para pekerja luar negeri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar