Grafis Asal Pandemi Flu 1918 (Sumber: National Geographic) |
Sebuah artikel menarik dari National Geographic yang menjelaskan tentang sumber wabah (pandemi) flu terbesar di dunia yang terjadi pada tahun 1918 mungkin saja berasal dari China. Adalah sejarawan asal Kanada bernama Mark Humphries yang melakukan penelitian terhadap catatan-catatan sipil dan medis.
The deadly "Spanish flu" claimed more lives than World War I, which ended the same year the pandemic struck. Now, new research is placing the flu's emergence in a forgotten episode of World War I: the shipment of Chinese laborers across Canada in sealed train cars.Keterlibatan sekutu (Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Perancis, dll) pada Perang Dunia I menimbulkan kebutuhan yang besar akan tenaga kerja. Disaat para pemuda menjadi relawan membela negaranya, sektor-sektor pendukung seperti pabrik-pabrik senjata, transportasi, dsb tetap membutuhkan pekerja terampil. Karena itulah negara-negara sekutu mengambil ribuan tenaga kerja dari China.
Selain dari itu disebutkan pula bahwa ada catatan mengenai wabah flu terjadi di China sebelum tahun 1918.
In the new report, Humphries finds archival evidence that a respiratory illness that struck northern China in November 1917 was identified a year later by Chinese health officials as identical to the Spanish flu.
He also found medical records indicating that more than 3,000 of the 25,000 Chinese Labor Corps workers who were transported across Canada en route to Europe starting in 1917 ended up in medical quarantine, many with flu-like symptoms.Sehingga ketika wabah tersebut terjadi di Eropa dan Amerika, para imigran China sedikit yang menjadi korban. Ini karena mereka dirasa telah "kebal" daripada para warga Eropa dan Amerika belum memiliki ketahanan dari flu tersebut.
Kita dapat memetik pelajaran berharga dari sejarah ini. Mengantisipasi mobilitas manusia yang saat ini semakin sulit diawasi dan jangan sampai sejarah berulang lagi seperti pada wabah SARS dan flu H1N1.