Tips Mencegah Penyakit MERS-CoV

http://www.freedigitalphotos.net/images/protective-face-mask-photo-p174916


Melanjutkan artikel kami sebelumnya mengenai penyakit MERS-CoV berikut ini kami berbagi tips mencegah penyakit MERS-CoV:

Tunda bepergian ke Timur Tengah. Seperti kita ketahui, penyakit MERS-CoV berasal dari negara Timur Tengah yaitu Arab Saudi. Mengingat Arab Saudi adalah tempat suci Umat Islam untuk menjalankan ibadah Umrah dan Haji maka disarankan untuk menunda bepergian kesana khususnya bagi calon jamaah yang memiliki riwayat penyakit kronik.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Dalam situs Kementerian Kesehatan dijelaskan topik khusus mengenai PHBS bagi jamaah haji antara lain:
  1. Makan 3 kali sehari dan jangan terlambat.
  2. Tidak menyimpan makanan lebih dari 2 jam, karena akan rusak (basi/berlendir).
  3. Minum air putih 1 gelas tiap jam.
  4. Gunakan masker yang dibasahi air, untuk melembabkan udara, mencegah mimisan dan debu.
  5. Memakai pakaian tebal dan menutup tubuh seperti kaos kaki, sarung tangan dan penutup leher untuk menghindari sengatan dingin.
  6. Cuci tangan pakai sabun. Sebelum makan, setelah buang air kecil/besar.
  7. Jaga kebersihan toilet/wc/jamban di pondokan/hotel.
  8. Kurangi kegiatan yang tidak perlu dan banyak menguras tenaga.
  9. Tidak merokok.
  10. Minum obat secara teratur sesuai jadwal bagi penderita penyakit tertentu seperti jantung, kencing manis, tekanan darah tinggi atau asma.
Periksakan ke dokter sebelum melakukan perjalanan. Apalagi bila Anda mengidap penyakit kronik seperti hipertensi, penyakit jantung, diabetes, dan lain-lain, yang membutuhkan obat-obatan teratur.
Etika batuk. Tonton video dari Kominfo dan Kemenkes berikut, jelas dan menghibur.



Laporkan. Segera laporkan petugas kesehatan saat mengalami batuk, demam, sesak nafas. Gejala-gejala tersebut memang mirip seperti penyakit avian influenza maupun flu H1N1. Namun tetapi, penanganan secepatnya terhadap gejala-gejala penyakit tersebut adalah penting bagi kesembuhan Anda.

Tetap terinformasi. Secara proaktif terus mencari informasi mengenai perkembangan kasus dan untuk memperoleh himbauan pemerintah mengenai penyakit MERS CoV. Berikut ini situs-situs penyedia informasi terkini mengenai MERS CoV:
  1. Update dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengenai Coronavirus
  2. Blog "MERS Watch"
  3. CIDRAP - Center for Infectious Disease Research and Policy
  4. Situs-situs berita online Indonesia terkemuka juga dapat kita ikuti.
Demikian kami sampaikan tips mencegah penyakit MERS CoV. Semoga dapat memberikan informasi yang bermanfaat.



Apresiasi untuk www.harianterbit.com dan Sira Anamwong / FreeDigitalPhotos.net

Sekilas Tentang Penyakit MERS



Penyakit MERS atau Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS‐CoV) ada sejak tahun 2012. Dari data yang kami dapatkan sudah ada 254 kasus terkonfirmasi dengan 93 kematian. Dari keseluruhan kasus, yang terbanyak berasal dari negara-negara Timur Tengah seperti Saudi Arabia, Yordania, Kuwait, Oman, Qatar, dan Uni Emirat Arab. Sisanya dari negara-negara seperti Perancis, Jerman, Yunani, Italia, Inggris, Tunisia, Malaysia dan Filipina. Dari negara kita sudah ada pula korban jiwa, namun tercatat meninggal di Saudi Arabia.

Analisa Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa sebagian besar kasus yang terjadi melalui penularan antar manusia dan mengenai adanya penularan antara hewan ke manusia masih dalam penyelidikan.

Gejala MERS


Gejala MERS adalah seperti flu, infeksi pernapasan dan paru, batuk, demam, sesak napas dan pneumonia. Walaupun gejala-gejala tersebut adalah umum, namun, penting bagi pasien untuk cepat melaporkan kepada petugas kesehatan dan memperoleh perawatan terlebih setelah bepergian dari negara-negara Timur Tengah.

Waspada dan Pencegahan


Tindakan yang sangat penting dilakukan untuk mencegah penyebaran MERS yaitu meningkatkan kewaspadaan para petugas kesehatan, antara lain:
  1. Memastikan kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan untuk menyediakan perawatan untuk pasien yang diduga atau dikonfirmasi terinfeksi MERS.
  2. Mengambil tindakan yang tepat untuk mengurangi risiko penularan virus dari pasien yang terinfeksi kepada pasien lain, petugas kesehatan dan pengunjung.
  3. Melaksanakan standar prosedur operasional yang konsisten dalam penanganan pasien yang memiliki gejala ringan atau gejala khusus MERS.
  4. Melakukan pengawasan dini dan monitoring pada mobilitas manusia yang bepergian ke negara-negara yang terkonfirmasi MERS.
  5. Terus mensosialisasikan tentang penyakit MERS dan pencegahannya kepada masyarakat secara umum dan kepada orang-orang yang akan bepergian ke negara-negara berisiko seperti jemaah haji dan para pekerja luar negeri.